Hello...
Lama tak bersua.
Beginilah kalau semangat menulis saat ini sudah macam pedagang musiman, hanya ada di moment tertentu, Padahal saya sendiri hari-hari kerja di urusan tulis menulis :p
Dan ini setelah hampir kurang dari satu bulan saya kembali mengetik di papan keyboard pc. Biasanya hanya bermodal jempol yang membantu menyusun kalimat pada layar sekian inchi alias layar handphone.
Sebenarnya sih, ide-ide nulis di blog itu udah numpuk. Selalu muncul tiba-tiba seperti saat mandi, buang hajat (you know what I mean ;p ), atau saat mengendarai motor dijalan. Tapi ya sudahlah, namanya semangat musiman.
Dan kali ini, semangat saya muncul di musim jelang nikah. Lha!
Yess, Alhamdulillah, ada juga orang yang mau lamar saya :D
Haha! Siapa yang menyangka, ada yang mau sama saya.
Jadi, calon tuan yang bakal tinggal seumur hidup sama saya ini, seorang kakak tingkat di kampus. Yes, selisih empat angkatan, dan usia pun selisih empat tahun. Saya ga pernah ketemu sama beliau, selama masa kuliah berjalan lima tahun itu.
Bertegur sapa saja tidak, apalagi ketemu atau sekadar papasan. Tapi kok berani-beraninya dia malah pernah liat saya yang kurus dan galak itu :p
Singkat cerita, dan berhubung saya ramah, suatu ketika dia mengomentari postingan Instagram. Intinya dia nitip dibelikan semacam batu akik Kalimantan, ya sudah berbagi nomor WA lah disitu.
Namanya adik kelas, ya saya nurut dan manut. Lagian bantuin orang juga Insha Allah nambah pahala :))
Setelah batu terkirim, sejak itu jarang bersahutan di WA, karena saya juga ga punya kepentingan sama beliau. Mengalir gitu aja, saling menulis komentar di postingan baik itu Instagram atau Path, atau juga Facebook.
Akhirnya, pada medio awal tahun 2016, saya mengambil cuti untuk pertama kalinya. Saya memutuskan ke kota dimana beliau tinggal, saya mengabari, jadi deh akhirnya kami bertemu pertama kali. Nothing special! Yeass! Haha!
Pada akhirnya karena sering berkomunikasi, dan aktivitas kunjungan saya ke kota itu cukup sering (karena suatu hal), rasa-rasa mulai datang. Tsaah!!
Diawal saya selalu menekankan bahwa saya hanya butuh sesuatu yang serius. Dia memberi jaminan "ya". Berjalanlah, sampai akhirnya kami memutuskan untuk, ya menikah.
Singkat cerita lagi, tepat satu pekan yang lalu, Sabtu, 26 November 2016, dia datang bersama Paklik yang juga mewakili keluarga besarnya, untuk melamar.
Sekali lagi, Alhamdulillah semua berjalan lancar. Dan berharap akan semakin lancar lagi menjelang hari besar, yang Insha Allah digelar sebelum Ramadhan tahun depan.
Sekarang ini ya banyak yang saya persiapkan, mental, dan juga persiapan secara material khususnya untuk acara di hari H nanti, Ah sudahlah. Oiya foto-foto ga ada yang spesial karena memang ga sempat panggil fotografer profesional :p
Lama tak bersua.
Beginilah kalau semangat menulis saat ini sudah macam pedagang musiman, hanya ada di moment tertentu, Padahal saya sendiri hari-hari kerja di urusan tulis menulis :p
Dan ini setelah hampir kurang dari satu bulan saya kembali mengetik di papan keyboard pc. Biasanya hanya bermodal jempol yang membantu menyusun kalimat pada layar sekian inchi alias layar handphone.
Sebenarnya sih, ide-ide nulis di blog itu udah numpuk. Selalu muncul tiba-tiba seperti saat mandi, buang hajat (you know what I mean ;p ), atau saat mengendarai motor dijalan. Tapi ya sudahlah, namanya semangat musiman.
Dan kali ini, semangat saya muncul di musim jelang nikah. Lha!
Yess, Alhamdulillah, ada juga orang yang mau lamar saya :D
Haha! Siapa yang menyangka, ada yang mau sama saya.
Jadi, calon tuan yang bakal tinggal seumur hidup sama saya ini, seorang kakak tingkat di kampus. Yes, selisih empat angkatan, dan usia pun selisih empat tahun. Saya ga pernah ketemu sama beliau, selama masa kuliah berjalan lima tahun itu.
Bertegur sapa saja tidak, apalagi ketemu atau sekadar papasan. Tapi kok berani-beraninya dia malah pernah liat saya yang kurus dan galak itu :p
Singkat cerita, dan berhubung saya ramah, suatu ketika dia mengomentari postingan Instagram. Intinya dia nitip dibelikan semacam batu akik Kalimantan, ya sudah berbagi nomor WA lah disitu.
Namanya adik kelas, ya saya nurut dan manut. Lagian bantuin orang juga Insha Allah nambah pahala :))
Setelah batu terkirim, sejak itu jarang bersahutan di WA, karena saya juga ga punya kepentingan sama beliau. Mengalir gitu aja, saling menulis komentar di postingan baik itu Instagram atau Path, atau juga Facebook.
Akhirnya, pada medio awal tahun 2016, saya mengambil cuti untuk pertama kalinya. Saya memutuskan ke kota dimana beliau tinggal, saya mengabari, jadi deh akhirnya kami bertemu pertama kali. Nothing special! Yeass! Haha!
Pada akhirnya karena sering berkomunikasi, dan aktivitas kunjungan saya ke kota itu cukup sering (karena suatu hal), rasa-rasa mulai datang. Tsaah!!
Diawal saya selalu menekankan bahwa saya hanya butuh sesuatu yang serius. Dia memberi jaminan "ya". Berjalanlah, sampai akhirnya kami memutuskan untuk, ya menikah.
Singkat cerita lagi, tepat satu pekan yang lalu, Sabtu, 26 November 2016, dia datang bersama Paklik yang juga mewakili keluarga besarnya, untuk melamar.
Sekali lagi, Alhamdulillah semua berjalan lancar. Dan berharap akan semakin lancar lagi menjelang hari besar, yang Insha Allah digelar sebelum Ramadhan tahun depan.
Sekarang ini ya banyak yang saya persiapkan, mental, dan juga persiapan secara material khususnya untuk acara di hari H nanti, Ah sudahlah. Oiya foto-foto ga ada yang spesial karena memang ga sempat panggil fotografer profesional :p
Si Tuan (kedua dari kanan, yang sejak awal masuk rumah udah ngabarin kalau grogi, jadi maaf aja kalau nunduk terus :| |
Suasananya sederhana, karena saya sendiri juga ga mau terlalu ramai. |
Eh, Si Tuan kepotong :p |
Alhamdulillah :') |
Oke lah sekian tulisan acakadul ini. Akan berlanjut di part kedua, yang pasti bakal masih lama lagi :))
Oiya, Insha Allah kalau niat lancar dan bukan sekadar wacana, blog akan dilengkapi dengan segmen beauty, yang akhir-akhir ini saya minati, selain soal gincuk. okeeee..
See yaaa...
Balikpapan, 2 Desember 2016
Sepekan setelah lamaran
Kantor. #piketday
Alhamdulillah. Amin sayaang..