Hallo, setelah beberapa bulan vakum dari dunia per-blogging-an, saya akhirnya kembali :D
Sekarang tepat hari ke-tujuh bulan Ramadhan menurut Muhammadiyah, dan hari ke-enam menurut pemerintah. Tepat di Ramadhan 2014 ini, saya sudah resmi bukan lagi seorang mahasiswa. Saat menulis blog dan mempostingnya sekarang pun saya berada di salah satu bilik warnet di rumah yang dikelola orang tua saya sendiri, lumayan kan browsing gratis :D
Disini saya ingin bernostalgia dengan kampus saya, bukan, bukan dengan kampus, melainkan dengan kawan-kawan sekelas saya, Ilmu Sejarah UNY 2008. Yak, disini sedikit membicarakan sebagian teman-teman saya itu. Dulu sekali, saya lupa tepatnya tahun berapa, seorang kawan juga pernah menulisnya di note facebook, judulnya Review Tahun Pertama di UNY (Part 3) *sangat terpaksa stalk akun facebook dia -_-
Di note ini, kawan saya dengan sangat gamblang menceritakan sikap dan kelakuan masing-masing penghuni Ilmu Sejarah UNY 2008. Positif-negatif dengan runtut dan menurut sudut pandangnya. Kali ini saya akan melakukan yang sama, menceritakan masing-masing personal. Bukan maksud mengikuti atau menyaingi tulisan yang pernah ada sebelumnya, tapi ini sebagai perasaan sedih saya yang harus kembali ke tanah kelahiran. Otomatis, rasa untuk berkumpul seperti dulu kala masih kuliah itu sangat besar. Hanya untuk berkumpul, berceloteh, dan ngece :))
Kita mulai dari (si)apa dulu?
Foto ini diambil tahun 2011, saat kegiatan KKL Jakarta-Bandung |
1. Suroto
Akun facebooknya, entah masih aktif atau tidak bernama Tukrek Prawirodirjo. Entah apa arti nama itu. Mungkin dia malu menggunakan nama SUROTO. Memiliki tubuh tinggi dan besar, termasuk orang yang cerdas. Kenapa saya bisa bilang seperti itu, karena itulah yang saya kenal dari Roto, begitu saya menyebutnya :D
Roto seorang kawan yang sangat suka membaca, tak hanya sejarah, soal sastra pun dibaca (mungkin) habis olehnya. Kesenangannya membaca ini kadang mendukung argumen-argumennya dalam berdiskusi. Bahkan soal tulisan, atau apapun yang tak saya pahami, orang pertama yang saya cari adalah dia.
Pemalas, mungkin sematan yang pantas untuknya. Bagaimana tidak, ujian skripsi bulan Juli 2013 (tepatnya saya lupa kapan, tapi sepertinya memang bulan segitu) sampai sekarang, Juli 2014, itu revisi pasca ujian belum diurusnya. Ada banyak alasan mungkin, hanya Tuhan yang tahu. Saya selalu menganggap Roto ini memang cerdas dan pintar, tapi sayang dia termasuk orang yang jika dibahasa Jawa-kan "nggampangke". Istilah awamnya ya menyepelekan sesuatu. Akibat yang dilakukannya Roto termasuk salah satu DPO Prodi, kenapa salah satu? Masih ada beberapa kawan sekelas yang menjadi DPO Prodi :|
Roto ini terlibat cinta lokasi dengan seorang gadis asal Purbalingga, yang juga kawan sekelas, Dinda namanya. Entah bagaimana akhir dari perjalanan kisah cinta mereka sekarang. Desas desus berkembang, mereka putus kemudian balikan lagi. Entahlah. Apapun yang mereka jalankan saat ini semoga itu yang terbaik. Amien.
Jadi To, kapan kamu mau menyelesaikan akademikmu dikampus?
Jadi To, kapan kamu mau menyelesaikan akademikmu dikampus?
2. Dinda
Karena saya tadi sempat menyinggung nama Dinda, oke selanjutnya adalah dia. Bernama lengkap Dinda Fatmah Dewanti, gadis kelahiran asli daerah ngapak (itu sebabnya pasangan Roto-Dinda, kami sebut sebagai duo ngapak). Dinda begitu saya sapa, adalah satu-satunya kawan sekelas yang meraih gelar S. S (Sarjana Sastra) pertama.
Sejak angkatan kami sudah diharuskan menulis, dan menyerahkan judul skripsi, Dinda cukup bersemangat mencari judul, mengumpulkan sumber sampai ke Jakarta. Kami, termasuk saya, sangat super santai menghadapi semester 6 keatas. Ya, kala itu saya masih berpikir, masih ada jatah beberapa tahun, sayang jika tidak dihabiskan :D
Mendengar Dinda akan ujian skripsi, jedeeeeeeer, semacam terkena kabar klo kekasih lagi jalan sama anak SMA terus tidur bareng berdua *iniapasih -_-
Yak, kaget itu pasti, dinda ujian skripsi, sedangkan saya, masih berleha-leha dengan kerjaan partime saya masa itu. Bahkan beberapa kawan saya, juga sudah melakukan seminar, dan persiapan ujian skripsi juga. Namanya cuma angin lewat, ya perasaan saya yang kaget dan merasa ketinggalan pun turut lewat begitu saja :p
Awalnya, saya dan Dinda cukup dekat. Bersama dengan kawan sekelas lain yang berjenis kelamin sama, perempuan. Tapi saya merasa, semenjak Dinda dekat bahkan menjalin hubungan dengan makhluk bernama Roto itu, kedekatan dengan kawan lain agak sedikit berjarak. Ya namanya juga cinta, bahkan mengalahkan apapun, namun hal itu tak membuat kami menjauhinya.
Dimana ada Roto disitu ada Dinda, begitu pun sebaliknya.
3. Damar
Pria kelahiran Klaten, yang sangat tidak suka diece. Tapi sangat doyan ngece, dia-lah Damar Widyatmoko. Kemungkinan termasuk dalam daftar DPO Prodi. Menghilang dari peredaran pasca pengembalian draft proposal yang dilakukan sekretaris prodi yang juga pembimbing skripsi saya sendiri. Disuruh merevisi proposal tapi tak kunjung kembali ke prodi.
Namun akhirnya kembali ke kampus, ketika salah seorang kawan sedang ujian skripsi. Mungkin Damar ini datang dengan harapan, traktir mie ayam Panjul yang menjadi langganan di kampus. Ketika disuruh menyelesaikan draft atau skripsi, hanya acuhan, bahkan ngeyel-an yang dia berikan. Padahal kami teman-temannya bermaksud baik untuk mengingatkan.
Damar ini pemarah, sangat cepat marah. Apalagi jika disinggung soal Dian, salah seorang kawan sekelas asal kecamatan Turi, Sleman. Ya, ini kami-kami sekelas juga yang membuat kabar, klo Dian dan Damar itu saling suka -_-
Tapi saya sendiri lupa siapa yang memulai berita ini.
Tapi saya sendiri lupa siapa yang memulai berita ini.
Hanya, Damar ini sangat suka ngece, imajinasi dan daya pikirnya sangat luas klo sudah mengejek dan mengolok-olok orang, entah itu biasa atau bahkan pikiran saru sekalipun.
4. Dian
Gadis asli Sleman ini hanya muncul di waktu-waktu tertentu. Semacam makhluk astral, yang kemunculannya kadang-kadang. Setelah mata kuliah habis dan bebas teori, Dian Ristiyani menghilang, tak pernah ke kampus, entah itu sekedar ke lab, atau ke perpus. Dia hanya mau datang "berkunjung" ke kampus saat pembayaran uang kuliah (spp), dan konsultasi KRS-an.
Ya, saya terakhir bertemu dengannya bulan Februari kemarin, saat pembayaran uang kuliah. Ketika itu, saya masih dihadapkan pada penyelesaian revisi pasca pendadaran. Ketika ditanya, gimana skripsi, jawaban pasti yang selalu dikeluarkan adalah, "aku masih bingung Nda." Jelas bingung, klo ke kampus hanya 6 bulan sekali -_-
Dan yang selalu menjadi pertanyaan saya dan beberapa kawan lain, "dia itu ngapain sih dirumah? ada kerjaan apa, sampai judul skripsi selalu bingung."
Dan yang selalu menjadi pertanyaan saya dan beberapa kawan lain, "dia itu ngapain sih dirumah? ada kerjaan apa, sampai judul skripsi selalu bingung."
Termasuk gadis yang sangat pemalu, ngga doyan maen seperti saya dan lain. Ketika masih kuliah pun, jika mata kuliah selesai dihari itu, ya sudah kembali ke desanya di Turi sana. Memang termasuk kupu-kupu, kuliah-pulang, kuliah-pulang.
5. Hasbi
Gus Wahid, begitu sapaan yang disematkan oleh seorang dosen untuknya. Lengkapnya ya Hasbi Marwahid, termasuk salah seorang kawan pemikir. Mikirin apapun itu :D Kritis, dan analitis. Satu-satunya kawan yang mendapat predikat cumlaude. Wajar sih, Hasbi memang dikenal sangat kritis, saking kritisnya saat diskusi kelas ketika dia menyampaikan pendapat dan argumen itu bisa menghasilkan waktu 10-15 menit sendiri. Lama.
Tapi itulah Hasbi, dia salah seorang kawan yang sangat suka membaca setelah Roto. Penampilannya sederhana, dan terkadang juga memiliki obrolan absurd ketika berkumpul dengan kawan-kawan lain yang absurd. -.-
Kemungkinan, Hasbi ini sangat doyan yang namanya belajar :3 dia pun kini melanjutkan sekolah pasca sarjana S2 di tempat bergengsi, UI, pastinya mengambil jurusan yang sama dengan sebelumnya. Saya ingat, pernah bertanya begini, "ga di UGM aja bek?" dengan pasti, Hasbi menjawab, "ga minat Nda."
Oiya, panggilan akrab yang biasa kami sebut adalah bebek. Saya sendiri juga ga tau asal muasal panggilan itu, apa karena kebagusan dipanggil "Bi", maka banyak diplesetkan menjadi "bek", dan akhirnya menjadi Bebek. Entahlah.
Oiya, panggilan akrab yang biasa kami sebut adalah bebek. Saya sendiri juga ga tau asal muasal panggilan itu, apa karena kebagusan dipanggil "Bi", maka banyak diplesetkan menjadi "bek", dan akhirnya menjadi Bebek. Entahlah.
6. Tika
Ini dia, seorang kawan yang ngintilin saya sejak saya ikut KRS untuk Maba ketika tahun pertama saya masuk UNY di 2008. Sartika Putri Khaerani, termasuk seorang kawan sekelas yang sangat cerewet dan pemalu. Heran, cerewet tapi pemalu. Dan herannya lagi, pasti saya selalu sama dia -_-
Tika ini sebenarnya baik, tapi klo udah ngomongin orang, Masya Allah, ga akan pernah berenti. Pemalu, dan ga pede klo kemana-mana sendirian. Tapi semoga sifat pemalu dan ga pedenya itu ilang seiring waktu dia merasakan pekerjaan.
Soal tika sudah pernah saya tulis panjang lebar di twitter, yang sudah saya chirpstory-kan, ini linkny; http://chirpstory.com/li/180919 monggo dibaca :D
Tika, bisa dibilang teman nyinyir saya. Klo udah urusan nyinyirin orang, udah deh, ga bakal bisa berenti. Bergunjing rasanya menjadi tema kami berdua ketika bertemu, bahkan ketika hanya lewat aplikasi chat sekalipun :/
Saya juga cukup sering curhat panjang sama dia, apalagi curhat masalah asmara saya yang ribet dan ga ada habisnya. Sama dia saya curhat sambil nangis-nangis, minta saran. Tika memang ckup dewasa ketika dimintai saran masalah asmara, sebab dia sendiri memiliki pengalaman panjang, bersama mantan pacarnya yang kini jadi suaminya. Bagaimana kita harus bersikap dengan pasangan, hingga bagaimana menghadapi masalah dengan pasangan.
Saya juga cukup sering curhat panjang sama dia, apalagi curhat masalah asmara saya yang ribet dan ga ada habisnya. Sama dia saya curhat sambil nangis-nangis, minta saran. Tika memang ckup dewasa ketika dimintai saran masalah asmara, sebab dia sendiri memiliki pengalaman panjang, bersama mantan pacarnya yang kini jadi suaminya. Bagaimana kita harus bersikap dengan pasangan, hingga bagaimana menghadapi masalah dengan pasangan.
Tapi yang terkadang bikin ga kuat saya sama Tika, sifat ga pedenya itu.
Jadi kapan kamu isi? Aku pengen dipanggil ate sama anakmu :3
7. Tifa
Saya selalu menyebut perempuan Kulonprogo ini sebagai Si Bohay :D
Lengkapnya bernama Latifa Amirunnisak, biasa disebut Tivha, Tifa, Tipul, atau apapunlah. Disaat-saat terakhir saya tinggal di Jogja, saya sangat dekat sekali dengannya. Kami berdua memang punya banyak kesamaan, tapi beda rupa.
Sama-sama doyan belanja, doyan jajan, doyan nongkrong, doyan ngopi, dan doyan curhat :) Apa yang ga diketahui oleh kawan sekelas lainnya, saya mengetahui semuanya, bahkan yang bersifat sangat rahasia sekalipun :D
Gadis yang sangat narsis, sangat doyan difoto daripada mem-foto :3 senang dengan yang berhubungan dengan fashion, make up, dan senam. Yak senam, tifa ini rutin senam, untuk menjaga kekencangan tubuh, sesibuk apapun dengan pekerjaannya sekarang, waktu senggang harus diisi dengan senam. Mungkin itu prinsipnya saat ini.
Tifa ini banyak fans, terakhir saya di Jogja, saya menginap di kostnya, kebetulan malam itu dia mendapat kunjungan seorang laki-laki yang dikenalnya melalui sosial media, Path. Tak hanya berupa kunjungan, sebuket bunga pun diserahkan langsung untuk Tifa dari laki-laki itu. Edan pengaruh Tifa di mata para lelaki :|
8. Adnan alias Gatot
Ini dia lelaki rupa dangdut. Namanya bagus, orang tuanya pintar memberi nama, tapi rasanya sayang jika nama itu diberikan oleh anak sepertinya. Adnan Rafsanjani, terobsesi menjadi seorang polisi. Bahkan hobi mengedit-edit foto, entah itu foto dirinya, atau foto untuk bahan cacian dan ecean di sosmed.
Lihat saja nama akun twitternya Polisi Urusan Khusus -_- Benar-benar sangat terobsesi. Gatot, sapaan akrab yang entah dari mana asalnya, adalah seseorang yang cukup baik untuk berkawan, hanya pikirannya cukup cabul untuk dijadikan seorang kawan.
Orangnya sih manut, apalagi klo disuruh menyelesaikan masalah akademik. Bersama Gatot-lah saya seminar proposal, bersama dia juga saya wisuda.
Bos togel begitu dia menyebut pekerjaannya saat ini, selain bisnis togel yang dia jalankan setiap malam, Gatot juga berbisnis jual-beli alat musik.
Ngerokoknya kuat, bahkan minum-minuman alkohol dia rajanya. Saya pikir dia orang sekelas yang sangat doyan minum.
Oiya, selain terobsesi menjadi seorang polisi, dia juga berobsesi dengan seorang perempuan, bernama Dini. Perempuan Pendidikan Sejarah 2007, yang menurut Gatot tepat dijadikan pendamping hidup, tapi jelas menurut mbak Dini, Gatot sangat ngga tepat dijadikan suami.
9. Khoyum
Sang ketua Hima periode 2009-2010 atau 2010-2011, saya lupa. Dikenal kalem, dan rada' pahpoh. Tapi dianggap mesum dan cabul oleh sebagian kawan kelas. Namany M. Khoyummudin, tapi selalu diplesetkan menjadi Mesummudin -_-
Dianggap plin-plan, dan memiliki sifat pakewuh yang sangat tinggi sekali. Pakewuh sendiri jika dibahasakan secara awam adalah rasa sungkan. Dikit-dikit selalu "pakewuh aku". Padahal dia asli Kediri, Jatim. Paham lah orang-orang Jatim memiliki watak atos, mau menang sendiri. Tapi saya rasa, Khoyum bukan orang Jatim tulen.
Khoyum sangat dekat dengan Tika-Tifa. Kemana-mana klo ga sama saya, mereka pasti bertiga. Bisa dipertanyakan Khoyum ini murni lelaki atau bukan.
10. Reko
Kalo ada yang tanya, Reko itu makhluk apa? Jelas manusia, berwujud, dan .............. (silahkan kalian isi titik-titiknya). Reko Pambudi Cahyo Prabowo, begitu nama lengkap yang diakuinya. Padahal sejak satu kelas dengan, yang saya ketahui namanya hanya Reko Pambudi.
Reko biasa disapa, adalah pusat dari bahan ecean kami dikelas. Ketika menyelesaikan skripsinya, Reko ini sangat bersemangat, sakin semangatnya saya dengar dosen pembimbingny datang terlambat saat pendadarannya. Entah sengaja ditelatkan atau memang ada keperluan lain. Entahlah.
Reko ini cukup royal sama perempuan tertentu. Tapi ngga pernah royal sama saya. Saya sih ngga peduli, selama dia ngga ganggu hidup saya.
Siapapun yang kumpul disuatu tempat, entah ada Reko atau tidak ada, dia selalu menjadi pembicaraan teratas. Baik itu dengan kawan kelas sendiri, kakak kelas, atau adik tingkat sekalipun. Reko selalu nomor satu untuk dibicarakan.
11. Arga-Deni
Ini dia dua kawan saya yang saya jadikan satu saja, membicarakan keduanya kurang lebih sama. Apridhan Arga dan Y. Denny Sudiantoro, yang meracuni saya naik gunung. Awal pertama saya naik gunung karena nazar yang telah saya lontarkan di grup WhatssApp, mereka berdua inilah yang menemani saya entah dengan siapapun naiknya, pasti ada mereka berdua. Bahkan kami cukup sering naik gunung hanya bertiga *ngga sering bgt sih -.-
Bahkan kami menyebutkan diri kami bertiga sebagai trio nyinyir. Iya, NYINYIR! Nyinyirin apa aja, siapa aja, apapun, siapapun, bahkan juga menyinyiri salah satu diantara kami bertiga :3
Arga, asli Bima, NTB. Sedangkan Deni, Singkawang, Kalbar, tapi punya rumah di Magelang. Sejak awal kuliah saya ngga bgitu dekat dengan keduanya. Saat tengah semester mereka berdua cukup tidak aktif mengikuti kuliah, menghilang di akhir semester. Tapi selalu rajin di awal semester.
Saat kumpul dengan mereka berdua pun saya juga tidak pernah membahas bagaimana masa depan kuliah mereka, yang ada isinya nyinyirin orang, persiapan pendakian, dan tujuan pendakian selanjutnya.
****
Sang ketua Hima periode 2009-2010 atau 2010-2011, saya lupa. Dikenal kalem, dan rada' pahpoh. Tapi dianggap mesum dan cabul oleh sebagian kawan kelas. Namany M. Khoyummudin, tapi selalu diplesetkan menjadi Mesummudin -_-
Dianggap plin-plan, dan memiliki sifat pakewuh yang sangat tinggi sekali. Pakewuh sendiri jika dibahasakan secara awam adalah rasa sungkan. Dikit-dikit selalu "pakewuh aku". Padahal dia asli Kediri, Jatim. Paham lah orang-orang Jatim memiliki watak atos, mau menang sendiri. Tapi saya rasa, Khoyum bukan orang Jatim tulen.
Khoyum sangat dekat dengan Tika-Tifa. Kemana-mana klo ga sama saya, mereka pasti bertiga. Bisa dipertanyakan Khoyum ini murni lelaki atau bukan.
10. Reko
Kalo ada yang tanya, Reko itu makhluk apa? Jelas manusia, berwujud, dan .............. (silahkan kalian isi titik-titiknya). Reko Pambudi Cahyo Prabowo, begitu nama lengkap yang diakuinya. Padahal sejak satu kelas dengan, yang saya ketahui namanya hanya Reko Pambudi.
Reko biasa disapa, adalah pusat dari bahan ecean kami dikelas. Ketika menyelesaikan skripsinya, Reko ini sangat bersemangat, sakin semangatnya saya dengar dosen pembimbingny datang terlambat saat pendadarannya. Entah sengaja ditelatkan atau memang ada keperluan lain. Entahlah.
Reko ini cukup royal sama perempuan tertentu. Tapi ngga pernah royal sama saya. Saya sih ngga peduli, selama dia ngga ganggu hidup saya.
Siapapun yang kumpul disuatu tempat, entah ada Reko atau tidak ada, dia selalu menjadi pembicaraan teratas. Baik itu dengan kawan kelas sendiri, kakak kelas, atau adik tingkat sekalipun. Reko selalu nomor satu untuk dibicarakan.
11. Arga-Deni
Ini dia dua kawan saya yang saya jadikan satu saja, membicarakan keduanya kurang lebih sama. Apridhan Arga dan Y. Denny Sudiantoro, yang meracuni saya naik gunung. Awal pertama saya naik gunung karena nazar yang telah saya lontarkan di grup WhatssApp, mereka berdua inilah yang menemani saya entah dengan siapapun naiknya, pasti ada mereka berdua. Bahkan kami cukup sering naik gunung hanya bertiga *ngga sering bgt sih -.-
Bahkan kami menyebutkan diri kami bertiga sebagai trio nyinyir. Iya, NYINYIR! Nyinyirin apa aja, siapa aja, apapun, siapapun, bahkan juga menyinyiri salah satu diantara kami bertiga :3
Arga, asli Bima, NTB. Sedangkan Deni, Singkawang, Kalbar, tapi punya rumah di Magelang. Sejak awal kuliah saya ngga bgitu dekat dengan keduanya. Saat tengah semester mereka berdua cukup tidak aktif mengikuti kuliah, menghilang di akhir semester. Tapi selalu rajin di awal semester.
Saat kumpul dengan mereka berdua pun saya juga tidak pernah membahas bagaimana masa depan kuliah mereka, yang ada isinya nyinyirin orang, persiapan pendakian, dan tujuan pendakian selanjutnya.
Arga, klo ketawa kadang bisa nyaingi Tika, nyaring. Deni, orang pendiam dan terlihat kalem, tapi klo sekali ngomong kadang lucu, kadang juga cenderung pedas tergantung lawan bicaranya.
****
Yak itu tadi sebagian karakter dan soal kawan-kawan saya dikelas. Hampir enam tahun kenal mereka, banyak banget pengalaman lucu saat kenal mereka. Saya kadang berharap bisa seperti dulu, berkumpul bersama, ngece berjamaah dsb. Tapi jelas dulu dan sekarang itu berbeda. Mereka masing-masing memiliki kehidupan dan kesibukan sendiri.
Ya, saya berharap setidaknya, nanti entah kapan kami bisa ngumpul lagi, bertemu, mengobrol dan mengece bersama lagi.
Yang saya tulis memang tidak semua, sebab yang lain-lain yang sisa 2 orang lainnya menghilang dan jarang berkumpul bersama. Ahh sudahlah, toh tidak ada mereka tidak mempengaruhi hidup saya.
:)
Awalnya aku hanya mencoba main togel akibat adanya hutang yang sangat banyak dan akhirnya aku buka internet mencari aki yang bisa membantu orang akhirnya di situ lah ak bisa meliat nmor nya AKI NAWE terus aku berpikir aku harus hubungi AKI NAWE meskipun itu dilarang agama ,apa boleh buat nasip sudah jadi bubur,dan akhirnya aku menemukan seorang aki.ternyata alhamdulillah AKI NAWE bisa membantu saya juga dan aku dapat mengubah hidup yang jauh lebih baik berkat bantuan AKI NAWE dgn waktu yang singkat aku sudah membuktikan namanya keajaiban satu hari bisa merubah hidup ,kita yang penting kita tdk boleh putus hasa dan harus berusaha insya allah kita pasti meliat hasil nya sendiri. siapa tau anda berminat silakan hubungi AKI NAWE Di Nmr 085--->"218--->"379--->''259'
Kumpulan Arti Mimpi Tentang Kelabang Dalam Togel Terlengkap
Tafsir Mimpi Kelabang